Skip to main content

CERPEN | Jendela Kehidupan Remaja

 JENDELA KEHIDUPAN REMAJAKU

            Senja berlalu dengan pucuk jingga yang mulai nampak diriku berjalan dalam kesunyian kabut. Yang mulai nampak setelah sang raja langit turun dari singgasananya. Aku sampai di rumah dengan hati yang bimbang.

            Keesokan harinya kumulai melangkahkan kaki kesekolah, tanpa menghawatirkan orang yang sedang berlalu lalang. Hari ini aku datang lebih awal entah mengapa, akupun tak tau. Tak sengaja saat aku berada di depan kelas aku bertemu dengannya, yha dialah orang yang membuatku merasa aneh setiap kali bertemu, aku berusaha cuek tak peduli dan iya pun begitu. Kami seperti orang yang
takkenal walaupun sebenarnya kami pernah berteman beberapa hari. Setelah pertemuan singkat itu tiba-tiba di belakang ada orang yang lansung mengagetkanku. “ hayo pagi-pagi gini ngelamunin siapa...?”, “ ngak kok aku ngak ngelamun...!”. “ ayolah Naya aku ini kenal  kamu kayak kemarin aja...!”. “oh yah”, jawabku singkat. “dasar cewek jutek” jawabnya jengkel.

            Hari berlalu seperti sebuah film. Dan aku semakin menjauh darinya. Dia adalah seorang pria yang aku kagumi semenjak aku memasuki sebuah organisasi, tapi aku berusaha menjauhinya karna dia pacar temanku. Aku tidak ingin dianggap menjadi perusak hubungan orang, tapi apa tindakanku ini benar....? sebuah tanda tanya besar dibenakku, dulu kami sering ngobrol bahkan bekerja sama. Tapi sekarang kami bahkan tidak pernah bicara satu sama lain, namanya Akmal dia adalah kakak kelasku. Aku selalu berusaha sebisa munkin untuk menghindar darinya. Walau pun sering berpapasan secara tidak sengaja karna tentunya kami satu sekolah.

            Hari ini aku tidak sengaja bertemu dengannya, dia sedang berpacaran dengan Riana di depan perpustakaan. Karna aku melihat itu aku berusaha menghindar agar aku tak mengganggu mereka, karna Riana tau kalau aku sempat fans sama dia dulu. Aku mengambil jalan yang lebih jauh dan tak sengaja aku bertemu dengan Ka’ Ilham di jalan. Kami saling menyapa, “Naya kamu mau kemana...?”. “mau ke kantin...!” . “nanti istirahat ke-2 kamu ke perpus yah...!”. “ngapain yah Ka’...!”, “ ada yang mau aku tanyain kekamu..!”. “okk bos...!” sambil mengajukan jempolku.

Bunyi bel istirahat ke-2, aku langsung bergegas ke perpustakaan untuk menepati janjiku. Ternyata ka’ Ilham sudah ada duluan disana dia duduk disebuah kursi dan sedang membaca buku tentang Kimia, aku langsung menghampirinya. “hai ka’ udah lama...?”, “belum baru beberapa menit”, “rajin amet baca buku tentang kimia...!”. “enggak lagi iseng aja...!”. “ och ya ka’, apa yang ingin ditanyakan kepadaku...?”.  “kamu udah baca buku ini...?” menunjukkan sebuah buku yang berjudul ‘TUNJUKKAN DIRIMU...!’. “iya udah...!”. “kamu ternyata kutu buku juga yha...!”. “enggak Cuma iseng doank kok”. Saat pembicaraan bermula kami langsung membicarakan banyak hal, mulai dari cita-citanya nanti, guru-guru yang patut di was-waskan saat naik kelas 2, sampai  kealamat masing-masing. Ternyata rumahnya ngak terlalu jauh dari rumahku,ternyata dia sering melihatku saat berangkat sekolah. Munkin aku aja yang kurang perhatian terhadap apa yang terjadi disekitar lingkunganku. Sampai dia memberi tahuku bahwa nama aslinya ‘Ilham Anugrah’ aku benar-benar kaget soalnya dia sering masuk di tema obrolan teman-temanku. Tapi kami harus mengakhiri pembicaraan seru ini karna bel tanda masuk pelajaran sudah berbunyi. Aku benar-benar seneng bisa ngobrol banyak sama ka’ Ilham.

            Hari-hari berlalu, aku mulai sering mendengar kabar terbaru dari teman-temanku apalagi menyangkut ka’ ilham. Ternyata salah satu temanku suka sama dia, aku benar-benar kaget ka’ ilham yang cuek, pendiam ternyata mampu menarik perhatian teman sekelasku. “hay Lin...!” sapaku kepada teman sebangkuku. “ hay nay...!” sapanya cuek. “kamu kenapa  sih...?” dia langsung meluk aku, aku seperti bisa merasakan bagaimana perasaannya, yah aku diam aja sampai dia bisa lebih tenang. Ia  kemudian mulai bercerita. Oh ternyata masalah karna cinta toh. Nasib kami tak jauh berbeda  Lina menyukai salah satu kakak kelasku namanya ka’ Rusman, tapi katanya ka’ Rusman sering deket sama cewek, jadi Lina marah deh plus cemburu.

            Hidupku tak begitu menarik, itulah kata yang kugambarkan kepada hidupku. Hari berlalu aku semakin akrab dengan ka’ ilham dan juga lumayan tau banyak tentang dia. Hari ini ada rapat organisasi, sebagai anggota aku diwajibkan hadir dan ka’ ilham juga turut hadir karna dia lumayan berpengaruh dalam organisasi itu. Serta Riana dan Ka’ Akmal. Disana aku duduk dibangku paling depan, so Riana dan Ka’ Akmal ada dibangku belakang. Disana aku malah lebih terkejut karna salah satu temanku yang dari kelas lain juga menyukai ka’ Ilham yah denger-denger sih dari gosib yang berlalu saat rapat. Keesokan harinya aku mulai cari tau tentang kebenaran gosib itu dan ternyata benar. Astaga ka’ Ilham, ka’ Ilham. Diam, daim kau menghayutkan. Aku pun langsung mengankat tema itu saat aku berbincang-bincang dengan ka’ilham dan ekspresinya ...OMG... dingin banget dia hanya tertawa kecil agar aku ngak tersinggung. Padahal akukan udah heboh-hebohnya nyeritain itu. Rasanya hatiku benar-benar ngak terima aku kan udah ceritain panjang lebar  tinggi. Dan dia hanya tersenyum kecil. Senyumnya seperti getir yang sedang menyambar dihatiku.

            Hari ini dimulai dengan aku terlambat kesekolah, aku disuruh macam-macam oleh temen-temen ku akibat terlambat di hari tugas piketku. Yah terima-terima aja so aku yang salah. Lalu seorang guru memanggilku. “nak...!” sambil melambaikan tangan. “iya bu”. Kamu panggilin sinta yah anak kelas XI. Aku sih yaya aja, lalu aku nanya sama Lina. “Lin kamu tau ngak Sinta nak XI...?”.“ emangnya kenapa...?”. “aku disuruh manggilin dia sama Ibu, kamu temenin aku yah”.  Aku berjalan kearah kelas ka’ Sinta dan betapa terkejutnya aku dia sama kelas dengan Ka’ Akmal, aku langsung mengurungkan niat untuk manggill dia. Tapi Lina bilang sama aku kalau aku terus takut untuk ketemu dengan ka’Akmal dia akan berfikir kalau aku masih ada hati denganya. So, dengan terpaksa aku berjalan kekelas itu tapi langkahku terhenti karna banyak cowok-cowok yang berada didekat pintu, biasa kalau lagi istirahat begini cowok-cowoknya seneng nongkrong di depan pintu. Waktu aku masuk, aku kesandung dengan kaki kursi yang ada di dekat pintu itu, aku terjatuh dan saat itu ka’ akmal dengan sigap menangkap aku. Kami saling bertatapan dan aku langsung berdiri dengan cepat. Semua orang berteriak kepada kami. “cieee”. “kamu tidak apa-apakan...?”. aku cuek saja dengan dia. “Ka’ dimana ka’ Sinta...?” sahut Lina memecah kesunyian. Dia langsunng masuk dan berkata pada teman-temannya “perhatian semua, Sinta ada dimana...?”. “ada apa aku ada disini” sambil melambaikan tangannya. “ada yang ingin di bicarain oleh anak itu”, setelah mengatakan hal itu dia pergi begitu aja.

            Siang berganti malam, malam ini bulan tertutup awan, padahal malam ini bulan purnama sungguh sayang aku tidak dapat melihatnya. Pasti malam ini sangat membahagiakan untuk pasangan muda-mudi yang lagi malam minnguan. Saat melihat bulan yang tertutup awan itu aku jadi teringat dengan kejadian yang terjadi disekolah itu. “Kenapa harus dia yang menolongku tadi...?, Kenapa bukan orang lain...? , dan Kenapa rasa ini mulai muncul lagi...?. rasa yang sudah lama aku pendam, rasa yang selama ini aku kubur dalam-dalam. Apa aku salah bila menyimpan rasa ini...?”. semalaman aku tak tertidur memikirkan semua itu. Dan saat pagi menjelang aku sudah sampai pada keputusan akhir dari cintaku ke Ka’ Akmal. Aku akan melupakannya dan akan mencari pacar baru untuk bisa menutupi kegelisahan hatiku. SELAMAT TINGGAL KA’ AKMAL.

            Hari ini aku mulai dengan semangat baru, aku ingin merubah diriku yang cuek menjadi lebih ceria dan perhatian sama orang lain. Dimana aku ingin memulai lembaran hidupku yang baru aku sudah mendapat cobaan. Ternyata benar kata pepatah “ GOSIB LEBIH CEPAT MENYEBAR DIBANDINGKAN DENGAN VIRUS YANG MEMATIKAN SEKALIPUN “. Kabar bahwa saat aku jatuh di pelukan ka’ Akmal cepat sekali beredar. Dan saat itu Riana langsung menemuiku dan teman-temannya menyerbuku dengan berbagai pertanyaan.

         Aku hanya duduk diam dan tenang di mejaku. Sedangkan Lina ketakutan karna melihatku di introgasi oleh teman-teman Riana. “Apa benar kamu berpelukan sama Akmal...?, “ apa benar kamu sudah jadian dengan ka’ Akmal...?. begitu banyak pertanyaan yang datang secara bertubi-tubi itu, tapi aku tetap tenang-tenang saja, lalu Riana mulai angkat bicara. “ kamu nga’ akan pernah menghianati teman kamu sendiri kan...? dengan nada menyinggung dari suaranya. “aku tidak pernah ada hubungan spesial dengan ka’ Akmal, dan kemarin itu hanya sebuah kecelakaan” dengan memperjelas nada bicaraku. Aku melihat didekat pintu dan ternyata ka’ akmal mendengar semua yang kukatakan, iya hanya diam dan pergi. Aku merasa bersalah padanya, tapi atas dasar apa...?. Aku memang tidak ada hubungan apa-apa dengannya, Dengan pernyataanku tadi semua gosib itu semakin reda, aku layaknya seorang artis besar yang tersandung masalah dan telah melakukan comprensi pers. Tapi walaupun begitu tidak sedikit juga yang tidak percaya termasuk juga Marsuki teman sekelasku. Kami menjulukinya KIGOS  (Uki Gosib). Yah semua gosib terbaru dapat langsung kita ketahui dari dia, dia salah satunya cowok yang suka gosib dan jail dikelas. Karna merasa sumpek didalam kelas aku keluar dan menuju perpustakaan. Dan disana telah duduk manis ka’ Ilham. Aku langsung menghampirinya, dia hanya tersenyum kecil seperti semua senyumannya. Sesaat kami berdua diam dan dia memulai berbicara. “kamu hebat yah bisa menjadi topik utama di sekolah...?”, “ ah kakak, hari ini aku udah kesel didalam kelas dari tadi itu mulu. Mank dia siapa sih...? sok penting banget ”, “dia adalah ketua tim basket sekolah ini...!”. “lalu kenapa...?”, “kenapa apanya...?”. “ udah ah ganti topik”. Kami mulai bercerita yang lucu-lucu dan akhirnya aku tertawa dan melupakan semua yang terjadi hari ini.

        Hari terus berjalan seolah tak kenal lelah, aku semakin akrab dengan ka’ ilham dan mulai mencari tau siapa yang iya suka diantara teman-temanku yang menyukainya. Tapi dia selalu cuek saat aku mulai bertanya hal itu padanya. Aku ingin dia menemukan seseorang yang bisa membuka hatinya dan membuang sifat cueknya jauh-jauh dan membuat hari-harinya penuh dengan senyuman.

        Tidak ku sangka ada seseorang yang selalu memperhatikan ku naamanya Rahman dia tetangga kelasku. Dia juga teman satu organisasiku dan aku lumayan akrab dengannya. Dia orangnya lucu, pintar, sopan, dan selalu baik kepada semua orang. Awalnya aku tidak terlalu memperhatikannya, tapi hari ini dia sangat tampak didepanku entah apa yang iya lakukan sehingga membuatku selalu senang saat bersamanya. Hari-hariku kini berbeda sekarang aku sudah menemukan orang yang benar tulus kepadaku dia adalah Rahman. Kami sekarang resmi pacaran, dia ternyata orang yang romantis. Saat iya menyatakan perasaannya dia memberiku sebuah kotak yang berisi boneka dolpin  (lumba-lumba) warna kesukaanku, mawar, dan sepucuk surat yang berisi kata  I LOVE YOU memenuhi kertas itu. Kami memiliki bayak kesamaan dan sangat cocok dalam mengobrol. Bukan hanya itu aku juga semakin bahagia karena Lina jadian dengan Ka’ Rusman, walaupun selama ini ka’ Rusman selalu cuek pada Lina tapi ternyata Ka’ Rusman selalu memperhatikan Lina dari jauh.

        Tapi akhir-akhir ini ka’ Ilham mulai menjauh dariku, dia sudah jarang datang ke perpus. Bukan hanya itu dia juga jarang keluar kelas. Saat itu aku tidak sengaja bertemu dengan ka’ Ilham dan aku tanya. “kenapa kakak mulai menghindar dariku...?” . dengan singkat dia menjawab “aku hanya tidak ingin menggangu...?” lalu setelah itu dia pergi. Sesampai dirumah aku duduk di meja belajarku dan melihat sebuah buku. Kuambil buku itu, buku itu ternyata buku yang diberikan ka’ ilham kepadaku saat ada di perpus beberapa minggu yang lalu dan aku membukanya dan isinya ternyata sebuah surat lalu aku membacanya. Dan betapa terkejutnya aku didalam surat itu ka’ Ilham bilang suka sama aku. Saat itu fikiranku melayang saat ka’ Ilham memberikan buku itu. Dia berkata “ku titipkan perasaanku ke buku itu”. Bodohnya aku tidak mengerti maksudnya dan tidak membaca buku ini. Aku benar-benar  bingun apa yang harus kukatakan ke ka’ Ilham. Aku ingin bilang jujur tapi aku takut kalau persahabatanku rusak dengannya, tapi kata hatiku sebenarnya aku hanya mengangapnya sebagai Kakak. Dan apa kabar pertemanan ku saat mereka tau orang yang  membuat mereka tidak dapat memiliki ka’ Ilham adalah aku. Yang aku pikirkan hanya bagaimana tidak merusak persahabatanku dengan semua orang.

       Keesokan harinya aku mengembalikan buku itu ke Ka’ Ilham. “ka’, tunggu sebentar”. Ka’ Ilham menghentikan langkahnya. “aku mau ngembaliin buku”. Sambil mengeluarkan sebuah buku dari tasku, kulihat ekspresi Ka’ Ilham kaget melihat buku itu. “maaf aku belum membacanya, soalnya akhir-akhir ini aku sibuk”. Kulihat ekspresinya lega, saat aku mengatakan hal itu. Maaf Ka’ aku terpaksa berbohong karna aku tidak mau merusak persahabatanku dengan mu dan aku tidak mau kau canggung saat bertemu denganku, biarlah aku berpura-pura tidak tau perasaanmu sesungguhnya jika itu bisa membuatku tidak kehilanganmu. Aku langsung meninggalkan Ka’ Ilham. Saat itu semua kembali seperti semula. Walau Ka’ Ilham belum menentukan siapa yang iya pilih diantara temanku, dia masih saja cuek dengan hal itu. Dan kutemukan pangeranku dan Kakak yang setia membantuku.

TAMAT

04.02. 3/4/2013

(n.n)

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH PROPOSAL LDK OSIS

  PROPOSAL KEGIATAN LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN A.      Pendahuluan         OSIS merupakan organisasi independen terbesar yang ada di lingkungan sekolah yang menjadi naungan bagi organisasi-organisasi lainnya yang berdiri di bawah pengawasan OSIS. Maju mundurnya OSIS tergantung pada kinerja kepengurusan dan kualitas kepemimpinan dari para pengurus OSIS yang merupakan siswa-siswi pilihan yang telah lolos seleksi dan dianggap layak serta mampu untuk mengelola OSIS selama 1 (satu) tahun Masa Bhakti.          Pemilihan pengurus OSIS untuk setiap periode dilakukan melalui proses yang panjang dan dengan seleksi yang ketat untuk menghasilkan satu tim kerja yang solid dan dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. Salah satu program OSIS adalah Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang didalamnya berisi tentang pendidikan dasar bagi seorang pemimipin agar dapat menja...

CONTOH SURAT UNDANGAN LDK OSIS

                   PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS PENDIDIKAN                                                  SMA NEGERI 2 PANCA RIJANG                                    Jl. Lasinrang No.94 Telp. 0421-93387 Rappang Kode Pos 91651                                                                                                      ...

ANATOMI DRAMA| Bagian-bagian drama

MENYUSUN NASKAH DRAMA ANATOMI DRAMA| Bagian-bagian drama:     Naskah drama biasanya terdiri atas bagian-bagian  yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di satu tempat pada urutan waktu tertentu.     Satu bagian biasanya dibagi dalam beberapa adegan. Adegan adalah suatu bagian yang batasnya di tentukan oleh perubahan peristiwa sehubungan dengan datang atau perginya seorang tokoh atau lebih ke atas pentas. Adapun bagian-bagian drama: - Prolog     Prolog adalah bagian awal naskah drama. Prolog berisi satu atau beberapa keterangan atau - Dialog     Dialog adalah bagian naskah drama yang berupa percakapan antara sau tokoh dan tokoh yang lainny. Bagian ini terdiri atas nama-nama tokoh dan percakapannya. - Petunjuk Pengarang     Petunjuk pengarang adalah bagian naskah drama yang memberi penjelasan kepada awak pementasan , misalnya sutradara, pemeran, peristiwa atau perbuatan dan sifat tokoh dalam ...