ZONA NYAMAN Ini mengenai masa lalu yang tak bisa ku lepaskan Tentang zona yang menyamankan dan membelenggu Mengenai impian apa yang ingin ku raih Kenapa rasa malas tak pernah pergi? Mengapa diri tidak pernah menyesal dengan kesungguhan hati? Apa tujuanmu ingin hidup? Apa yang ingin kau capai sebelum mati? Tentang zona yang tak berhenti membelengguku Tentang langit abu-abu yang nampak pucat Aku bertanya pada semesta yang menyerbak Siapa dirimu? Apa inginmu? Mengapa kau seperti cangkang yang tak bertuan? Hanya raga dengan nyawa yang melanglang buana seolah menginginkan tempat singgah Angan yang menyibakkan nyata setiap waktu Hanya ilusi dalam tipu daya kesenangan hati Nyatanya kau tak bergerak Selalu, dan masih di tempatmu Tak pernah menyesali dengan sungguh kebodohan yang selalu berulang Apa tujuanmu ada? Kau bahkan seperti tak berarti? Tak ada manfaat untuk sesama Dan masih sendiri bergulat dengan pikiran Tak ada arah, anginpun malu pada dirimu 29/8/18 n.n
Rinduku Sebuah rindu yang terabaikan Sebuah rasa yang telah lama tersimpan Sebuah batas akan makna mendalam Persahabatan yang mengesahkan Bukan konyol jika rentingan waktu bergema Dimensiku yang telah terpusat akanmu Perbedaan yang memisahkan Kala awan sebagai penutup rasa Biar ku jelaskan makna akan mata yang bersirat itu Yang seolah terpatri pada sijangkung Salahkan saja hati yang memberi rasa Bukan pada rasa yang telah bersemi Pujangga yang menemani setiap sajak Mohon pintaku sampaikan padanya Akan kebodohan sahabat yang menyimpan rasa Rasa yang selama ini telah bersuah