Seikat bunga matahari itu Menimbun seluruh isi perasaanku Dimana saat itu ku mulai merintih Oleh dinginnya sunyiku Ku berjalan dalam relung waktu yang tergulung Dalam senyap sunyinya malam Kuberjalan namum seluruhnya Masih tetap dikuasai olehmu Senandung pujian tuhan itu menghantarkan perasaanku pergi Keyakinan itu datang Karena ku yakin mimpi rembulan hanya akan berakhir di mentari pagi Seolah ku yakin takdir itu akan bergeming dan meninggalkanku Semuanya sudah biasa dengan bergulirnya waktu yang memerdu Akan sembuh pada waktunya Hentikan semua itu sebelum lebih subur dan menyayatmu Luka akan berakhir dengan lengkungan simpul pipimu Hadapi dan dia akan bangga melihatmu Lalu katakan kepada mentari itu Dengan gelora persahabatan yang tulus Aku berterima kasih terhadap keyakinan awal itu (n.n) Untukmu kandaku 11 Desember 2015 Saat azan berkumandang